Fonetik Organis 1
Fonetik organis adalah bagian
linguistik yang membahas cara bahasa dihasilkan oleh organ-organ ucap manusia.
Fonetik organis juga sering disebut sebagai fonetik artikulatoris. Sebutan ini
mengacu pada kata “artikulator” yang berarti alat ucap.
Fonetik organis merupakan cabang ilmu
yang sangat bermanfaat bagi orang yang ingin menguasai suatu bahasa dengan
sempurna. Hal ini karena inti bahasa adalah pada bunyi, berbeda sedikit saja
organ yang digunakan untuk mengucapkan, makna yang dihasilkan oleh suara
tersebut akan berbeda. Misalnya, sebuah bunyi bahasa yang seharusnya diucapkan
dengan ujung lidah menyentuh gigi bisa sangat berbeda maknanya jika diucapkan
dengan ujung lidah menyentuh langit-langit mulut.
Menurut Peter Ladefoged dalam
bukunya A Course in Phonetics (1982)
bahasa diprosuksi melalui empat proses, yaitu (1) proses pembunyian, (2) proses
aliran udara, (3) proses artikulasi, dan (4) proses oro-nasal.
Proses pembunyian adalah saat bunyi
dihasilkan oleh pita suara yang bergetar. Proses aliran udara adalah saat udara
yang bergetar bergerak melewati rongga mulut atau hidung. Proses artikulasi
adalah saat udara yang melalui rongga mulut dihambat oleh organ yang berada di
mulut sehingga menghasilkan bunyi. Proses oro-nasal mengacu pada pilihan rongga
yang dilewati untuk menghasilkan sebuah bunyi bahasa, bunyi bahasa yang
dihasilkan oleh rongga mulut disebut bunyi oral, sedangkan bunyi yang
dihasilkan oleh rongga hidung adalah bunyi nasal.
Agar lebih jelas, sebaiknya kita
melihat gambar di bawah ini.
Berikut ini adalah rincian artikulator
Setelah melihat gambar-gambar di atas, kita dapat membayangkan proses bunyi bahasa dihasilkan. Udara yang keluar gari paru-paru menggetarkan pita suara lalu dihambat oleh salah satu dari beberapa artikulator di mulut sehingga menghasilkan bunyi. Misalnya, bunyi "ta" dihasilkan oleh udara yang menggetarkan pita suara dan dihambat oleh lidah yang bertemu gigi.