Mei 2013

Jumat, 03 Mei 2013

Fonetik Organis 1




            Fonetik organis adalah bagian linguistik yang membahas cara bahasa dihasilkan oleh organ-organ ucap manusia. Fonetik organis juga sering disebut sebagai fonetik artikulatoris. Sebutan ini mengacu pada kata “artikulator” yang berarti alat ucap. 

            Fonetik organis merupakan cabang ilmu yang sangat bermanfaat bagi orang yang ingin menguasai suatu bahasa dengan sempurna. Hal ini karena inti bahasa adalah pada bunyi, berbeda sedikit saja organ yang digunakan untuk mengucapkan, makna yang dihasilkan oleh suara tersebut akan berbeda. Misalnya, sebuah bunyi bahasa yang seharusnya diucapkan dengan ujung lidah menyentuh gigi bisa sangat berbeda maknanya jika diucapkan dengan ujung lidah menyentuh langit-langit mulut.

             Menurut Peter Ladefoged dalam bukunya A Course in Phonetics (1982) bahasa diprosuksi melalui empat proses, yaitu (1) proses pembunyian, (2) proses aliran udara, (3) proses artikulasi, dan (4) proses oro-nasal.
            Proses pembunyian adalah saat bunyi dihasilkan oleh pita suara yang bergetar. Proses aliran udara adalah saat udara yang bergetar bergerak melewati rongga mulut atau hidung. Proses artikulasi adalah saat udara yang melalui rongga mulut dihambat oleh organ yang berada di mulut sehingga menghasilkan bunyi. Proses oro-nasal mengacu pada pilihan rongga yang dilewati untuk menghasilkan sebuah bunyi bahasa, bunyi bahasa yang dihasilkan oleh rongga mulut disebut bunyi oral, sedangkan bunyi yang dihasilkan oleh rongga hidung adalah bunyi nasal.
             Agar lebih jelas, sebaiknya kita melihat gambar di bawah ini.

            Berikut ini adalah rincian artikulator

Setelah melihat gambar-gambar di atas, kita dapat membayangkan proses bunyi bahasa dihasilkan. Udara yang keluar gari paru-paru menggetarkan pita suara lalu dihambat oleh salah satu dari beberapa artikulator di mulut sehingga menghasilkan bunyi. Misalnya, bunyi "ta" dihasilkan oleh udara yang menggetarkan pita suara dan dihambat oleh lidah yang bertemu gigi.