Puisi Jawa
Puisi adalah salah satu jenis karya sastra. Puisi biasanya dikontraskan dengan prosa untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat-sifatnya. Puisi adalah jenis karya sastra yang menyampaikan maksud dengan kata-kata sesedikit, seindah, dan setaksa mungkin. Hal ini tentu berbeda dengan prosa yang bentuknya lebih panjang.
Hampir setiap kebudayaan yang mengenal sastra pasti memiliki puisi. Budaya dan sastra Inggris memiliki puisi berbahasa Inggris, budaya dan sastra Arab memiliki puisi berbahasa Arab, begitu pula halnya budaya dan sastra Jawa memiliki puisi berbahasa Jawa. Jadi, puisi jawa adalah puisi yang dihasilkan oleh kebudayaan Jawa dan tentunya menggunakan bahasa Jawa sebagai mediumnya.
Berdasarkan zaman asal dan bahasa yang digunakan, sastra Jawa digolongkan menjadi empat, yaitu:
- sastra Jawa kuno,
- sastra Jawa pertengahan,
- sastra Jawa baru,
- sastra Jawa modern.
Setiap periode sastra Jawa di atas memiliki bentuk karya sastra masing-masing. Namun, banyak sekali karya sastra Jawa yang berbentuk puisi. Setiap periode di atas memiliki bentuk puisi masing-masing. Sastra Jawa kuno memiliki puisi yang disebut kakawin, sastra Jawa pertengahan memiliki puisi yang disebut kidung, sastra Jawa baru memiliki puisi yang disebut macapat, dan sastra Jawa modern memilik puisi yang disebut geguritan.
Setiap jenis puisi di atas (kecuali geguritan) memiliki aturan masing-masing. Aturan tersebut mencakup jumlah suku kata setiap baris, jumlah baris setiap bait, dan rima. Geguritan tidak memiliki aturan-aturan tersebut karena geguritan merupakan jenis puisi bebas, sama dengan puisi bebas berbahasa Indonesia.
maturnuwun ya mas.. damel postinganne, aku juniormu lho :) hehe
BalasHapusmatursuwun sanget nggih mas.. postinganipun jenengan :D
BalasHapusbisa bikin tugas kesusastraan nih.. aku juniormu juga lho mas, sastra jawa 2014
ing nduwur rencang kula. wkk
Sami-sami. Semangat kuliahe yap!
BalasHapusmatursuwun mas
BalasHapus